Ekspor Perdagangan internasional telah menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki potensi besar untuk mengambil bagian dalam pasar internasional, dan salah satu negara tujuan yang menarik adalah Thailand.
Mengapa Ekspor ke Thailand?
Thailand adalah salah satu negara terbesar di Asia Tenggara dan memiliki ekonomi yang kuat. Dengan populasi yang besar dan permintaan konsumen yang tinggi, ini adalah pasar yang menarik bagi produk-produk UMKM Indonesia. Namun, untuk berhasil ekspor ke Thailand, diperlukan perencanaan yang matang dan pemahaman yang mendalam tentang proses ekspor.
Langkah 1: Pilih Produk yang Tepat
Sebelum memulai proses ekspor, Anda harus memilih produk yang akan Anda ekspor dengan hati-hati. Pertimbangkan permintaan pasar Thailand dan pastikan produk Anda memiliki potensi untuk sukses di sana. Juga, pastikan bahwa produk Anda memenuhi semua persyaratan dan regulasi yang berlaku.
Langkah 2: Pelajari Peraturan Ekspor
Untuk menghindari masalah hukum dan bea cukai, penting untuk memahami peraturan ekspor Indonesia dan Thailand. Anda perlu mengetahui semua dokumen yang diperlukan dan prosedur yang harus diikuti.
Langkah 3: Cari Mitra Bisnis
Pengembangan jaringan bisnis yang kuat adalah kunci kesuksesan dalam ekspor. Temukan mitra bisnis yang dapat membantu Anda memasarkan produk Anda di Thailand. Bekerjasama dengan agen ekspor atau distributor lokal dapat membantu Anda mencapai audiens yang lebih besar.
Langkah 4: Persiapkan Dokumen-dokumen Penting
Dalam proses ekspor, dokumen-dokumen seperti faktur komersial, surat keterangan asal, dan dokumen pengiriman sangat penting. Pastikan semuanya lengkap dan sesuai dengan regulasi.
Lingkungan dan Keberlanjutan
Selain memahami proses ekspor, UMKM juga perlu mempertimbangkan dampak lingkungan dari kegiatan ekspor mereka. Penggunaan kemasan yang ramah lingkungan dan praktik-praktik berkelanjutan dapat meningkatkan citra perusahaan dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Logistik dan Transportasi
Dalam konteks ekspor produk UMKM ke Thailand, logistik dan transportasi memegang peranan penting. Kualitas sistem logistik dan transportasi yang efisien dapat memengaruhi kesuksesan dan daya saing produk Anda di pasar internasional. Berikut adalah beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan:
1. Pilih Metode Pengiriman yang Tepat
Pemilihan metode pengiriman yang sesuai sangat penting dalam ekspor produk Anda ke Thailand. Beberapa opsi yang umum digunakan meliputi pengiriman udara, laut, atau darat. Keputusan ini harus didasarkan pada jenis produk, kecepatan pengiriman yang dibutuhkan, dan biaya yang dapat diterima.
- Pengiriman Udara: Cocok untuk produk dengan masa simpan pendek atau permintaan mendesak. Pengiriman udara lebih cepat tetapi lebih mahal dibandingkan dengan pengiriman laut atau darat.
- Pengiriman Laut: Umumnya lebih ekonomis daripada pengiriman udara, tetapi memerlukan waktu yang lebih lama. Ini cocok untuk produk dengan masa simpan yang lebih lama dan volume yang besar.
- Pengiriman Darat: Pengiriman darat biasanya digunakan untuk produk yang harus diantar ke lokasi tertentu di Thailand setelah tiba di pelabuhan atau bandara.
2. Container dan Pengangkutan Kargo
Mengatur penggunaan container dengan efisien adalah penting dalam logistik ekspor. Anda perlu memutuskan jenis dan ukuran container yang sesuai dengan produk Anda. Container yang penuh secara optimal dapat mengurangi biaya pengiriman dan menghindari kerusakan pada produk. Nah jika anda baru memulai dan sedang membutuhkan container maka mencari penjual container 20 feet bekas adalah pilihan yang tepat, salah tau perusahaan yang menjual container bekas maupun baru adalah PT. Kalbe Jaya Abadi dari website modifikasi container.
3. Ketentuan Kepabeanan dan Dokumen-dokumen Penting
Setiap negara memiliki ketentuan kepabeanan yang berbeda. Pastikan Anda memahami persyaratan kepabeanan Thailand dan mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan, seperti faktur komersial, surat keterangan asal, dan dokumen pengiriman. Kesalahan dalam dokumen dapat menyebabkan penundaan dalam proses ekspor.
4. Pertimbangkan Logistik Terakhir Mil (Last Mile Logistics)
Logistik terakhir mil (last mile logistics) adalah bagian penting dalam rantai pasokan. Pastikan Anda memiliki rencana yang baik untuk mengantar produk Anda ke pelanggan di Thailand. Ini mungkin melibatkan penyedia jasa pengiriman lokal atau distributor.
Keamanan Kargo
Keamanan kargo adalah aspek penting dalam ekspor. Pastikan produk Anda aman selama transportasi dan tiba dengan baik di Thailand.
Inovasi dalam Kontainerisasi
Kemajuan dalam teknologi kontainerisasi telah mengubah cara produk dikirimkan ke luar negeri. Terus perbarui diri Anda tentang inovasi terbaru dalam pengelolaan container.
Pengiriman Barang Berbahaya
Jika Anda mengirim produk berbahaya, pastikan untuk memahami regulasi khusus yang berlaku. Keamanan adalah prioritas utama dalam pengiriman barang berbahaya.
Peraturan dan Kebijakan Pengiriman
Pahami peraturan dan kebijakan terkait pengiriman internasional antara Indonesia dan Thailand. Perubahan dalam kebijakan dapat memengaruhi proses ekspor Anda.
Krisis Logistik dan Pengaruh Geopolitik
Krisis logistik dan perubahan geopolitik dapat mempengaruhi ekspor Anda. Selalu siap menghadapi tantangan yang mungkin muncul.
Kebijakan Ekspor Impor antar Negara Asean
Di dalam konteks perdagangan internasional, ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) telah menjadi salah satu entitas yang sangat signifikan. Terdiri dari sepuluh negara anggota, ASEAN menciptakan sebuah blok perdagangan yang kuat di kawasan Asia Tenggara. Kebijakan ekspor impor antar negara ASEAN memiliki peran utama dalam membentuk dinamika perdagangan di kawasan ini.
1. AFTA: ASEAN Free Trade Area
Salah satu inisiatif terbesar ASEAN adalah ASEAN Free Trade Area (AFTA). AFTA adalah sebuah kesepakatan yang memungkinkan anggota ASEAN untuk mengurangi atau menghapuskan tarif impor antar negara anggota. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perdagangan intra-ASEAN dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
2. ACFTA: ASEAN-China Free Trade Area
Selain AFTA, ASEAN juga telah membentuk ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA). ACFTA adalah perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dan Tiongkok, yang merupakan mitra dagang utama ASEAN. Perjanjian ini bertujuan untuk memfasilitasi perdagangan barang dan jasa antara kedua pihak dan telah menghasilkan peningkatan perdagangan yang signifikan.
3. ATIGA: ASEAN Trade in Goods Agreement
ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) adalah perjanjian yang mengatur perdagangan barang antar negara ASEAN. ATIGA mencakup berbagai aspek perdagangan, termasuk penghapusan tarif, peningkatan akses pasar, dan penyelarasan regulasi perdagangan di seluruh kawasan.
4. ASEAN Single Window
ASEAN Single Window (ASW) adalah sistem elektronik yang memungkinkan proses ekspor dan impor menjadi lebih efisien di seluruh kawasan ASEAN. ASW memungkinkan perusahaan untuk mengajukan dokumen-dokumen ekspor dan impor secara elektronik, mengurangi birokrasi, dan mempercepat proses bea cukai.
5. Keamanan Pangan dan Regulasi
Kebijakan ekspor impor juga mencakup keamanan pangan dan regulasi yang ketat untuk melindungi konsumen. Negara-negara ASEAN berupaya untuk memastikan bahwa produk yang diperdagangkan di kawasan ini aman dan memenuhi standar kualitas yang tinggi.
6. Pengendalian Ekspor dan Impor Barang Strategis
Beberapa negara ASEAN memiliki kebijakan pengendalian ekspor dan impor barang strategis, terutama dalam sektor pertahanan dan energi. Hal ini bertujuan untuk melindungi kepentingan nasional dan mengatur distribusi sumber daya yang penting.
7. Kerja Sama dalam Penanggulangan Praktik Perdagangan Tidak Adil
ASEAN juga aktif dalam kerja sama untuk melawan praktik perdagangan tidak adil, seperti dumping dan subsidi ilegal. Ini adalah bagian dari upaya untuk memastikan perdagangan yang adil di antara negara-negara anggota.
8. Harmonisasi Standar dan Sertifikasi
Penting untuk mencatat bahwa ASEAN berupaya untuk mengharmonisasi standar dan sertifikasi produk di seluruh kawasan. Ini bertujuan untuk memudahkan perdagangan dan memastikan bahwa produk-produk yang diperdagangkan memenuhi standar yang diterima secara internasional.
Kebijakan ekspor impor antar negara ASEAN adalah bagian integral dari upaya untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang kondusif dan meningkatkan integrasi ekonomi di Asia Tenggara. Dengan adanya perjanjian-perjanjian perdagangan bebas dan kerja sama dalam berbagai bidang, ASEAN terus menjadi kekuatan penting dalam ekonomi global.
Pemulihan dan Daur Ulang Container
Pemulihan dan daur ulang container adalah langkah penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Pertimbangkan opsi ini untuk mengurangi dampak lingkungan dari ekspor Anda.
Pandemi dan Logistik
Pandemi COVID-19 telah mengganggu rantai pasokan global. Beradaptasi dengan perubahan dan menyesuaikan strategi logistik Anda adalah kunci untuk menjaga kelancaran ekspor Anda.
Produk apa saja yang bisa di Ekspor ke Thailand?
Salah satu langkah penting dalam proses ekspor produk UMKM ke Thailand adalah memilih produk yang tepat. Thailand adalah pasar yang luas dengan beragam kebutuhan konsumen, sehingga ada banyak peluang bagi UMKM Indonesia untuk sukses. Berikut adalah beberapa jenis produk yang memiliki potensi besar untuk diekspor ke Thailand:
1. Produk Makanan dan Minuman
Produk makanan dan minuman khas Indonesia memiliki daya tarik tersendiri di pasar Thailand. Produk seperti sambal, kopi, teh, makanan ringan tradisional, dan makanan organik dapat mendapatkan perhatian konsumen Thailand yang menyukai cita rasa eksotis dan makanan sehat.
2. Produk Kecantikan dan Perawatan Pribadi
Produk kecantikan dan perawatan pribadi adalah pasar yang terus berkembang di Thailand. Sabun mandi, masker wajah, minyak aromaterapi, dan produk perawatan rambut alami dari Indonesia memiliki peluang besar untuk sukses di sini.
3. Produk Kerajinan Tangan
Produk kerajinan tangan Indonesia seperti batik, tenun, keramik, dan aksesoris kayu memiliki nilai seni yang tinggi. Masyarakat Thailand sangat menghargai produk-produk unik dan berkualitas tinggi seperti ini.
4. Produk Tekstil dan Pakaian
Indonesia dikenal karena tekstil dan pakaian berkualitasnya. Pakaian tradisional, seperti batik dan ikat, serta pakaian kasual dengan desain kreatif dapat menarik perhatian konsumen Thailand yang mencari produk fashion yang berbeda.
5. Produk Perhiasan dan Aksesoris
Perhiasan dan aksesoris dari bahan alami seperti mutiara, batu mulia, atau kerang dapat menjadi pilihan yang menarik untuk diekspor ke Thailand. Pasar perhiasan di Thailand cukup besar, dan produk eksklusif memiliki peluang sukses.
6. Produk Herbal dan Obat Tradisional
Obat tradisional dan produk herbal dari Indonesia dapat menjadi alternatif bagi konsumen yang mencari pengobatan alami. Produk ini perlu memenuhi persyaratan regulasi yang ketat, tetapi memiliki potensi besar di pasar kesehatan Thailand.
7. Produk Kreatif dan Seni
Produk-produk kreatif seperti lukisan, patung, dan kerajinan seni modern dari seniman Indonesia dapat menarik minat kolektor seni Thailand yang berkembang.
8. Produk Elektronik
Produk elektronik yang inovatif dan berkualitas juga memiliki peluang di Thailand. Ini termasuk produk-produk seperti aksesori gadget, perangkat rumah pintar, atau perangkat elektronik canggih lainnya.
9. Produk Pertanian
Thailand mengimpor banyak produk pertanian, termasuk buah-buahan, sayuran, dan bahan baku pertanian lainnya. Produk pertanian organik dan berkualitas tinggi dari Indonesia dapat menjadi pilihan yang menarik untuk diekspor.
Memilih produk yang sesuai dengan kekuatan dan potensi UMKM Anda adalah langkah penting dalam memulai ekspor ke Thailand. Selain itu, perlu juga memahami regulasi dan persyaratan khusus yang berlaku untuk setiap jenis produk yang akan diekspor. Dengan pemilihan produk yang tepat, UMKM Indonesia dapat meraih kesuksesan dalam pasar ekspor Thailand yang menarik.
Memperhitungkan Ukuran dan Barang yang dibawa Container
Saat Anda berencana untuk melakukan ekspor produk UMKM ke Thailand, salah satu aspek yang sangat penting adalah memperhitungkan ukuran dan jenis barang yang akan Anda kirimkan dalam container. Pemilihan yang tepat mengenai container dapat memengaruhi efisiensi, biaya, dan keamanan pengiriman Anda. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan:
1. Jenis Container
a. Container Standar: Container standar adalah yang paling umum digunakan dalam perdagangan internasional. Mereka tersedia dalam berbagai ukuran, tetapi yang paling umum adalah 20 kaki (6 meter) dan 40 kaki (12 meter). Container standar biasanya digunakan untuk mengangkut berbagai jenis barang, dari produk elektronik hingga produk makanan.
b. Container Refrigerasi (Reefer): Jika Anda mengirim produk yang memerlukan suhu terkontrol, seperti makanan beku atau barang-barang berbasis biologi, Anda perlu menggunakan container reefer. Container ini dilengkapi dengan sistem pendingin untuk menjaga suhu produk tetap stabil selama pengiriman.
c. Open Top Container: Container open top memiliki atap yang dapat dibuka, memungkinkan pengisian barang dengan ketinggian yang lebih tinggi. Ini berguna jika Anda mengirimkan barang besar atau berbentuk aneh yang sulit dimasukkan ke dalam container standar.
d. Flat Rack Container: Container flat rack memiliki sisi yang dapat dilipat, yang memungkinkan untuk mengangkut barang-barang yang tidak dapat berdiri dengan sendirinya, seperti mesin besar atau peralatan berat.
2. Ukuran dan Berat Barang
Saat Anda memilih jenis container, penting untuk mempertimbangkan ukuran dan berat barang Anda. Pastikan barang-barang tersebut dapat muat dengan aman di dalam container tanpa merusaknya. Selain itu, perlu memperhitungkan berat total kargo Anda agar sesuai dengan batas berat yang diperbolehkan dalam pengiriman laut.
3. Pemilihan Container yang Tepat
Jika Anda mengirim barang yang tidak memerlukan pengaturan suhu tertentu, container standar mungkin merupakan pilihan yang paling ekonomis. Namun, jika Anda mengirim produk yang mudah rusak oleh suhu atau kelembaban, container reefer adalah pilihan yang lebih bijaksana. Container open top atau flat rack dapat digunakan jika barang-barang Anda membutuhkan ruang ekstra atau pengisian yang lebih fleksibel. Jika anda membutuhkan container bekas dengan kualitas 80% maka anda bisa menghubungi PT. Kalbe Jaya Abadi sebagai penjual container 40 feet bekas berkualitas dari website modifikasi container.
4. Pengisian Container dengan Benar
Saat mengisi container, pastikan barang-barang ditempatkan secara efisien dan aman. Gunakan perlindungan tambahan seperti pengisi, pelindung sudut, dan pelapis untuk melindungi barang dari kerusakan selama pengiriman. Pengemasan yang cermat akan membantu menghindari kerugian dan kerusakan selama transportasi.
5. Pertimbangkan Ketersediaan dan Biaya Container
Ketersediaan container dapat bervariasi, terutama selama musim tinggi pengiriman. Pastikan untuk merencanakan pengiriman Anda dengan memperhitungkan ketersediaan dan biaya container yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Memperhitungkan ukuran dan jenis container dengan cermat adalah langkah penting dalam menjalankan operasi ekspor yang sukses. Hal ini akan memastikan bahwa barang Anda tiba dengan selamat dan dalam kondisi baik di Thailand, menghindari masalah pengiriman yang tidak perlu dan menjaga kepercayaan pelanggan Anda.
Kesimpulan
Ekspor produk UMKM ke Thailand adalah peluang yang menarik, tetapi membutuhkan perencanaan yang matang, pemahaman mendalam tentang peraturan, dan kesiapan untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul. Dengan langkah-langkah yang tepat, UMKM Indonesia dapat sukses memasuki pasar internasional dan meningkatkan pertumbuhan bisnis mereka.